Memahami Makna Dibalik Kode SAE Oli Mesin

Posted: November 12, 2012 in Tips & Trik Motor

Kekentalan merupakan salah satu sifat karakteristik fisik oli mesin yang sangat penting. Dalam istilah oli mesin kekentalan biasa dikenal sebagai viskositas. Sebenarnya viskositas ga sama dg kekentalan. Tingkat kekentalan suatu oli mesin mengacu pada lembaga SAE berdasarkan table SAE J 300 th 1999.

Ada sekitar 30 jenis kekentalan SAE yg dikenal selama ini, diantaranya seperti SAE SAE 40, SAE 10w, SAE 20w50,SAE 15w50,SAE 10w40,SAE 15w40 dst.

Selama ini mungkin para biker hanya tahu kalau tingkat SAE itu Cuma membedakan encer dan kentalnya suatu oli mesin.
Padahal makna SAE sesungguhnya lebih dari itu …. Makna yang mungkin tidak terfikirkan selama ini…Makna yg justru paling menentukan bagi nasib kondisi mesin motor Anda!!!

Pertanyaannya sekarang:
Apa makna sesungguhnya dari kode SAE tsb?

Yang mana tingkat kekentalan oli mesin yg cocok utk motor? SAE20w50,10w40,15w40 atau 15w50?
Benarkah kalau “tarikan enteng”pake oli encer, menandakan oli yg dipake cocok utk motor Kita?
Sekarang mari kita coba bahas satu persatu tingkat kekentalan oli mesin yg ideal buat motor!!
Umumnya tingkat kekentalan utk motor, bila dilihat dari kondisi iklim di Indonesia , performa mesin dan hasil pengujian,idealnya dapat dibagi 4 jenis yaitu: SAE 20w50, 10w40, 15w40, atau 15w50.
Sekarang Kita lihat kelebihan dan kekurangan masing2 tk. SAE ini.


– SAE20w50

Makna sesungguhnya : oli mesin yg masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin -10 sd -15 C (kode 20w) dan pada suhu 150 c dengan tingkat kekentalan tertentu .
Oli jenis ini relative kurang efisien dalam pemakain BBM namun sangat baik dalam perlindungan /perawatan mesin, khususnya untuk kondisi jalan di Jakarta yang sering macet, jarang berjalan jauh ,polusi dan beban berat. Pada kondisi ini dikenal dengan istilah “boundary lubrication”, dimana pada kondisi tersebut. lapisan oli sangat tipis diantara celah mesin yg cenderung berpotensi terjadinya kontak antara logam dg logam.
Oli jenis ini relative paling kecil nilai viskositas indeksnya (VI), diantara 3 jenis oli lainnya (minimal utk.oli mineral/semi sintetis 120, utk. sintetis 145) .
Semakin banyak aditive viscosity index improver ,semakin sensitif oli /kurang baik buat mesin motor -utamanya terhadap stress di gear.
VI= ukuran kemampuan suatu oli mesin dalam menjaga kestabilan kekentalan oli mesin dalam rentang suhu dingan sampai tinggi.
Semakin tinggi VI semakin baik kestabilan kekentalannya.Untuk oli mobil, VI tinggi akan sangat baik dimesin. Untuk motor bisa sebaliknya.


– SAE15w50

Makna sesungguhnya : oli mesin yg masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin (minus) -15 sd -20 C (kode 15w) dan suhu 150 c dengan tingkat kekentalan tertentu .
Jenis oli relative sama dg SAE20w50.Sedikit yang membedakan adalah sedikit lebih encer dan nilai VI lebih tinggi dari 20w50. (minimal untuk oli mineral 130, untuk  sintetis 150) Semakin tinggi nilai VI artinya adlah semakin banyak pemakaian aditif peningkat angka VI.
Utk motor hal ini sangat riskan. Aditif ini relative sensitif digunakan untuk motor yg menyatukan oli mesin dan gigi (wet clutch). Artinya oli jenis ini relative lebih mudah berubah kekentalannya dibandingkan 20w50.

– SAE10w40
Makna sesungguhnya : oli mesin yg masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin -20 sd -25 C (kode 10w) dan suhu 150 C dg tingkat kekentalan tertentu .
Jenis Oli yg relative paling encer diantaranya ke 3 jenis oli lainnya. Oli ini relative paling irit BBM, namun kurang baik dalam perlindungan mesin .
Terutama pada kondisi jalan sering macet dan beban berat.(misal : sering dipake boncengan)
Relatif sama dg SAE 15w50 , dalam hal pemakaian aditif peningkat angka VI. (minimal utk.oli mineral 130, untuk.
sintetis 150) Apakah berarti paling bagus?Belum tentu …!Semakin banyak kandungan aditif peningkat angka VI , semakin besar kemungkinan peluang pecahnya aditif VI-nya dan berubah kekentalannya.
Ukuran perubahan kekentalan oli biasanya dipakai batasan sampai 25-30% dari kekentalan awal /oli baru. Agak sulit memang indikatornya soalnya Cuma lab yang  bisa memastikan hal ini.
Kalaupun Anda ingin tetap memakai oli jenis ini, saran saya , perhatikan jarak pergantian olinya lebih awal.
Kalau Anda merasa suara mesin sdh agak berbeda sedikit aja..cepet2 ganti dah..

– SAE15w40
Makna sesungguhnya : oli mesin yg masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin -15 sd -20 C (kode 15w) dan suhu 150 C dengan tingkat kekentalan tertentu .
Nilai VI ,minimal untuk oli mineral 125, untuk sintetis 145.
Hasil pengujian di motor sebenarnya menunjukkan oli jenis ini yg paling pas.
Oli jenis ini relative paling stabil kekentalannya dibandingkan yg lainnya.
Masalahnya oli jenis ini jarang diaplikasikan untuk motor.
Biasanya jenis SAE ini, dipakai utk kendaraan jenis mesin diesel, yg membutuhkan kestabilan kekentalan dalam jarak jauh dan kondisi ekstrim pada mesin diesel.
sebagai tambahan aditif Vi adalah senyawa kimia kopolimer -rantai panjang- yang mampu beradaptasi pada suhu rendah dan tinggi tetapi sensitif terhadap stress di gear..
Selain hal diatas, hal yg terkait dengan perlindungan mesin motor adalah factor tingkat kode API dan kode JASO MA.

Jenis SAE lainnya sah2 saja dipake sejauh Anda tahu dan paham menyiasati oli tersebut. Namun untuk kondisi di Indonesia dan performa motor “wet clutch” , tingkat SAE diatas ga ada salahnya-alias “kudu”- jadi prioritas pilihan Anda. Namun tentu semuanya kembali kepada Anda semuanya…mana menurut Anda yg paling cocok utk tunggangan Anda….
tapi yg paling penting lagi dari semua hal diatas proporsional-lah dalam menyiasati oli mesin…

Leave a comment